KENDARI, Tujuh orang Turis asal Myanmar diduga imigran illegal yang akan mencari suaka diperiksa oleh petugas Imigrasi Kendari, mereka hari Rabu (27/02/2013) berhasil di tangkap dini hari pukul 01.00 Wita di Jalan Rambutan Kota Kendari. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sultra, Osdi Arman menjelaskan, berdasarkan pemantauan, keberadaan mereka di Kendari sudah tercium oleh petugas jajaran Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara.Dari hasil penggeledahan di rumah kontrakan mereka, ditemukan beberapa barang yang mencurigakan antara lain 5 buah pelampung, makanan dan minuman kaleng.
Kecurigaan ada beberapa oknum wni yang terlibat, berhasil dibuktikan dengan tertangkapnya kurir pengantar makanan, Kamis (28/02/2013) peran mereka telah lama diawasi oleh petugas Divisi Imigrasi mulai dari kedatangan di Bandar Udara Halouleo Kendari. Berdasarkan keterangan kurir tersebut, masih ada empat puluh tujuh orang wna asal Myanmar tersebar di berbagai tempat, yaitu di perumahan Dekat Rumah Sakit Jiwa sebanyak tiga puluh orang, dan di hotel Golden sebanyak tujuh belas orang.
Dari keterangan tersebut petugas langsung menggrebek rumah yang di duga menampung para imigran gelap. Ternyata penggrebekan tersebut sudah tercium. Al hasil petugas tidak menemukan para imigran, tetapi ditemukan beberapa barang-barang yang diduga milik para imigran yang berada di dalam mobil yang siap untuk dibawa pergi. Untuk pemeriksaan lebih lanjut si pemilik rumah di gelandang ke kantor Polisi untuk dimintai keterangan dan diperiksa sejauhmana keterlibatannya.
Sebelumnya, petugas Imigrasi Kendari telah menahan 17 imigran ilegal, Jumat (22/2/2013) saat mereka transit di rumah kontrakan di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan dari Jakarta. Kepala Kantor Imigrasi Kendari, R. Hendriartono mengatakan, dari 17 orang imigran itu 13 di antarannya dari Bangladesh dan tiga dari Myanmar, serta satu orang dari Indonesia.