IMIGRAN ILEGAL BERKEDOK TURIS KEMBALI TERJADI DI SULAWESI TENGGARA

IMG 7800Kendari, (03/03/2013) Sulawesi Tenggara saat ini telah jadikan sasaran transit para imigran gelap untuk mendapatkan suaka ke Australia, sebelumnya (27/02/2013) Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara berhasil menangkap tujuh Imigran Ilegal Asal Myanmar berkedok turis, kali ini petugas Imigrasi kembali mengamankan lima warga Negara asing asal Iran yang di duga Imigran Gelap hendak menuju Australia melalui perairan Sulawesi Tenggara.

                  Penggerebekan tersebut dilakukan  atas informasi warga yang melihat adanya WNA yang menginap di Hotel Fira wilayah Andounohu Kendari. Kelima WNA asal Iran langsung di jemput paksa oleh petugas dan diboyong ke Kantor Imigrasi Kendari untuk dilakukan pemeriksaan. Kabid Lalulintas dan Status Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Sultra Osdiarman menerangkan bahwa kelima WNA yang berhasil diringkus tersebut berkewarganegaraan Iran berdasarkan hasil penetilian paspor yang mereka miliki.

IMG 7781

                  Setelah mendarat diBandara Haluoleo, kelima wna tersebut langsung masuk kamar hotel “katanya mereka mau wisata”. Tapi kita sudah curigai, karena alasan tersebut klasik. Jadi kita masih melakukan pendalaman atas kedatangan mereka di Sulawesi Tenggara. Ternyata penggerebekan Imigran tersebut tak berhenti sampai disitu. Sekitar pukul 19.00 Wita, petugas kembali lagi mengamankan 19 wna asal Iran lainnya yang baru turun dari maskapai penerbangan Lion Air di Bandara Haluoleo. Dalam penggerebekan, petugas Imigrasi menggunakan tiga unit mobil dengan personil yang terbatas, sayangnya, dalam perjalanan menuju Kantor Imigrasi, empat wna berhasil meloloskan diri.

IMG 7802

                  “tiba-tiba WNA berteriak meminta untuk buang air kecil. Sopirpun berhenti. Ternyata kesempatan itu digunakan WNA dengan mencekik leher sopir, pergulatan pun terjadi dan tak terhindarkan. “jelas Osdiarman ketika dihubungi, kemarin (3/3). Dengan kondisi itu empat WNA pun berhasil kabur dari pengejaran yang dilakukan petugas Imigrasi. “karena tidak ingin ambil resiko dibiarkan saja mereka lari” sambung Osdi. Ia menjelaskan, penampungan Imigran saat ini sudah tak memungkinkan lagi karena Karantina Kantor Imigrasi Kendari sudah melebihi kapasitas. “penampungan di Kantor Imigrasi sudah tidak layak lagi. Rudenim (Rumah Ditensi Imigrasi) di Kendari belum ada, kemungkinan mereka akan di tempatkan di Rudenim yang masih menampung Imigran yang berhasil di tangkap di Sulawesi Tengara ini, dan saat ini petugas Imigrasi telah menangkap 50 Imigran Ilegal.


Cetak   E-mail