Kendari- Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara, H. Muslim sekaligus selaku Ketua Nahdatul Ulama Provinsi Sulawesi Tenggara memandu salah satu warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Kendari atas nama Ania Jovanta yang berusia 37 tahun untuk memeluk agama Islam sebagai Rahmatanlil aalaamiin.
Beliau memandu dengan bacaan ayat suci Al Qur'an kemudian dua kalimat syahadat, ucapan tersebut diikuti dengan penuh keyakinan dengan pelafalan yang lancar oleh Warga binaan tersebut.
"Dengan ucapan Alhamdulillah, Masukan dalam diri dan hati mu, bahwa sekali Islam tetap Islam dengan mendapatkan hidayah. Semoga hidayah tersebut selalu bersama kita. Dan masuk di tempat ini (LPP) cukup sekali sebagai pelajaran hidup. Ambil yang bermanfaat sehingga menjadi manusia yang lebih baik dan bisa diterima kembali di masyarakat", Tegasnya Muslim..
Pelaksanaan ini berlangsung di Musholla Annisa Lapas Perempuan Kendari ( LPP), yang di saksikan langsung oleh Plt. Kepala Lapas Perempuan Kelas III Kendari ( Misyulwati), Kasubsi Pembinaan (Nuryati Yusuf), Kasubsi Admisi Orientasi (Halijah), Tim Peyuluh Agama dari Kemenag Kota KUA Kec. Baruga yang merupakan salah satu stakeholder LPP Kendari dan para petugas serta Warga binaan LPP Kendari. Jumat, (13/03).
Proses pengislaman yang dilaksanakan berjalan dengan hikmat di jumat yang penuh berkah. Ania yang berubah nama menjadi Fitria Khadijah Hauri sah menjadi mualaf. Fitria mengaku bahwa sudah memantapkan diri menjadi Mualaf, dengan bersungguh-sungguh mau belajar mengaji dan mengenal ajaran agama islam itu sendiri. Faktor yang membuat semangatnya semakin besar adalah keluarga, suami dan petugas serta warga binaan lainnya Lapas Perempuan banyak memberikan dukungan dan motivasi.
Kadivpas sangat mengapresiasi segala bentuk dukungan dan motivasi yang telah diberikan Pembinaan LPP Kendari dan Penyuluh Agama KUA Kec. Baruga dalam memberikan pembinaan kepribadian dan spritualnya. Menghasilkan Sumber daya Manusia yang lebih bermanfaat dan berakhlak lebih baik dan diterima kembali di masyarakat.
