PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TB) DI LAPAS DAN RUTAN SE SULAWESI TENGGARA

IMG 6485Kendari, (07/05/2013) Secara gelobal penyakit Tuberkolosis atau TB, di Indonesia pada tahun 2006 sekitar 70 % penemuan kasus baru TB BTA positif dan 85 % kesembuhan, dan saat ini peringkat Indonesia telah turun dari urutan ketiga menjadi keempat diantara Negara dengan beban TB tertinggi di Dunia, meskipun demikian, berbagai tantangan baru seperti halnya TB/HIV, MDR-TB, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya untuk memacu program pengendalian TB nasional untuk terus akselerasi dan inovasi.

            Tidak dipungkiri, penyebab penularan penyakit TB dikalangan WBP disebabkan karena kondisi Lapas dan Rutan melebihi kapasitas dengan minimnya sarana dan prasana serta sanitasi yang kurang memadai sehingga menjadi penyebab rentannya penularan penyakit terutama TB dan HIV Aids di kalangan warga binaan Pemasyarakatan.

IMG 6484

           Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB khususnya di Lapas dan Rutan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana/Tahanan melaksanakan kegiatan sosialisasi dalam Penguatan Jejaring P2 TB DOTS di Lapas dan Rutan Se Sulawesi Tenggara yang bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.      

IMG 6496

           Seiring dengan Program Pengendalian TB, salah satunya adalah komponen SDM dalam mendukung program tersebut, maka hampir di semua unit pelayanan kesehatan terutama di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan R.I. dan Dinas Kesehatan telah menerapkan stategi DOTS. Upaya pengembangan program TB dengan Strategi DOTS dirasakan perlu melibatkan pelayanan kesehatan lainnya termasuk lapas/Rutan mengingat di lapas/Rutan terdapat populasi yang cukup besar dan rentan terhadap terjadinya infeksi TB, Ujar Kadis Kesehatan Sultra dalam sambutannya .

IMG 6487

           Hal senada disampaikan pula oleh Kepala Kantor Wilayah, Wahyudin Ukun yang menegaskan bahwa berdasarkan data yang ada di Lapas dan Rutan penyakit TB merupakan salah satu penyakit yang paling mudah menjakiti narapidana dan tahanan, bahkan terkadang menjadi salah satu penyebab kematian Narapidana dan tahanan.

           Berdasarkah hasil kunjungan kerja Ka. Kanwil ke beberapa Lapas dan Rutan beberapa waktu yang lalu, menemukan beberapa narapidana/tahanan positif terjangkit penyakit TB, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah di Lapas dan Rutan yang ada di Sulawesi Tenggara secara keseluruhan belum memiliki Blok Karantina yaitu Blok Khusus yang memisahkan narapidana/tahanan yang terindikasi menghidap penyakit menular dengan tahanan/narapidana lainnya, hal ini menjadi perhatian kita semua yang segera disikapi terutama oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB dan penyakit menular lainnya sehingga dapat meminimalisir kematian narapidana/tahanan.

IMG 6490

           Kegiatan Sosialisasi Penguatan Jejaring P2 TB DOTS di Lapas dan Rutan Se Sulawesi Tenggara berlangsung selama 2 hari terhitung dari tanggal 7 s/d 8 Mei 2013 yang diikuti sebanyak 17 peserta terdiri dari 6 tenaga perawat yang ada di Lapas dan Rutan se Sultra, 2 orang pegawai Bapas, 2 orang dari Divisi Pemasyarakatan serta 7 orang pegawai Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota se Sultra.            

IMG 6480

       Acara di buka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah yang di hadiri beberapa kepala Divisi Diantaranya Kepala Divisi Administrasi Wahyudin, Kadiv Pelayanan Hukum Emil Hakim dan Kadiv Imigrasi Molan Tarigan serta beberapa pejabat Struktural Eselon III dan IV dilingkungan Kanwil Hukum dan HAM Sultra dan para Ka. UPT yang ada di wilayah Kota Kendari,


Cetak   E-mail