Yogyakarta - Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan studi tiru ke Kanwil Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (22/03/2024).
Kunjungan merupakan salah satu langkah awal mendukung program pemerintah untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional dalam mewujudkan good governance dan clean government menuju aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya pelayanan prima serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja.
Tim Kanwil Kemenkumham Sultra yang dipimpin oleh Kepala Divisi Administrasi Sunu Tedy dan diterima langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto beserta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Monica Dhamayanti beserta jajaran.
Sunu mengucapkan terima kasih yang besar atas sambutan hangat dari jajaran Kanwil Kemenkumham DIY dan berharap agar banyak hal yang dapat kami bawa pulang di Sultra utamanya mengenai pelayanan pada Bidang Hukum yang terdiri dari Pelaksanaan Indeks Reformasi Hukum, Pengharmonisasian Produk Hukum Daerah, Pelaksanaan Bantuan Hukum, Pelaksanaan Pembentukan dan Pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum serta Pengembangan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum di Wilayah.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY menyampaikan terima kasih juga kepada Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra yang berkunjung ke Kanwil Kemenkumham DIY.
"Menurut kami, ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami oleh karena terpilih jadi tempat untuk melakukan studi tiru, meskipun kita dalam hal ini sama-sama belajar dan saling sharing terkait pelayanan pada Kementerian Hukum dan HAM", ujar Agung.
Rangkaian kegiatan studi tiru ini meliputi paparan materi oleh Kepala Bidang Hukum, Kepala Bidang Pelayanan Hukum, dan Kepala Bidang HAM yang seluruhnya terkait inovasi-inovasi di Kanwil Kemenkumham DIY, seperti, Monday (Pengharmonisasian), Siemon (Monitoring Notaris), Albakum (Bantuan Hukum), Kalandra (Pembentukan dan Pembinaan Kadarkum), dan masih banyak inovasi lain.