Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara, Silvester Sili laba, mengikuti pembukaan pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Kementerian Hukum dan HAM Tahun Anggaran 2024 secara daring dan Kepala Divisi Administrasi Sunu Tedy Maranto serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Tubagus Erif Faturahman mengikuti secara langsung di Auditorium BPSDM Hukum dan HAM yang juga menjadi peserta pada kegiatan tersebut, Rabu (28/08/2024).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber daya Manusia (BPSDM) Razilu, dengan mengusung tema "Transformasi Tata Kelola Pelayanan Bidang Hukum dan HAM untuk Mendukung Penegakan Hukum yang Responsif".
Mengawali sambutannya Razilu mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memberikan kepercayaan kepada Kementerian Hukum dan HAM melalui BPSDM untuk melaksanakan Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.
"Semoga pelatihan ini membawa inspirasi mencetak pemimpin yang penuh dedikasi", ungkap Razilu.
Selanjutnya Razilu mengatakan metode yang digunakan dalam pelatihan kepemimpinan tingkat II yaitu sebuah metode pendekatan modern yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pengembangan mandiri.
"Peserta pelatihan ini adalah angkatan ke-38 bagian dari tahun anggaran 2024 yang terdiri dari 60 individu terpilih. Adapun peserta yang berasal dari Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Polri, Kementerian Dalam Negeri serta Lembaga Administrasi Negara yang dimulai dari tanggal 28 Agustus sampai dengan 20 Desember Tahun 2024", ujar Razilu.
Razilu juga mengatakan kegiatan ini untuk mewujudkan pemerintahan yang berkelas dunia yaitu komitmen untuk mencapai standar tertinggi dalam tata Kelola pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel. Pelayanan publik yang unggul, memiliki kebijakan yang responsif serta mampu beradaptasi dengan perubahan global.
"Untuk mencapai hal tersebut kita perlu melakukan berbagai upaya transformasi pengelolaan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi digital dalam tata Kelola pemerintahan, menyederhanakan prosedur regulasi serta komitmen kuat dalam membangun budaya Hukum dan HAM untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan Hak Asasi Manusia yang dikenal dengan P5H," ungkap Razilu.
Mengakhiri sambutannya Razilu berpesan kepada seluruh peserta kegiatan setelah selesai menyelesaikan pelatihan PKN II harus ada delta peningkatan kompetensi dalam segala aspek kompetensi. "Kompetensi teknis harus meningkat, kompetensi manajerial meningkat, kompetensi sosial kultural harus meningkat, dan teman-teman setelah kembali ketempatnya harus menjadi role model bagi yang lain, harus menjadi problem solver bukan menjadi problem maker", pesan Razilu.